Air dianggap sebagai sumber daya yang paling penting untuk produksi pertanian. Namun, beberapa daerah tidak memiliki cadangan atau sumber air yang memadai sehingga pada saat musim kemarau proses produksi pertanian dapat menurun dan merugiksn petani. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, maka pompa air listrik menjadi salah satu pilihan. Dalam hal ini pemanfaatan energi terbarukan bisa diterapkan, maka dilakukan peneletian mengenai bagaimana cara agar kontinuitas air bisa dikendalikan dengan memanfaatkan sistem pompa manual yang digerakkan oleh turbin angin dikombinasikan dengan energi surya sebagai pemasok listrik. Tujuan kegiatan Rancang Bangun Prototipe Sistem PLTS Kendali Suplai Air Otomatis berbasis IoT (Internet of Things) dibuat agar dapat mengendalikan kontinuitas air pada saat anemometer mengirimkan data kecepatan angin pada tandon dan pompa listrik beroperasi ketika pelampung otomatis mencapai batas yang telah ditentukan
Metode kegiatan yang digunakan untuk penelitian tugas akhir ini dengan membaca dan mempelajari referensi laporan penelitian terdahulu mengenai penyuplai air berbasis energi surya dengan menggunakan Mikrokontroller, yang kedua melakukan perancangan sesuai alat yang akan dirancang di Laboratorium onversi Energi. kemudian pengujian alat dilakukan di dua tempat yaitu di Pelabuhan Perikanan Untia Makassar dan Desa Pasaka, wilayah Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Adapun data yang dicata pada saat pengambilan data yaitu waktu, intensitas radiasi matahari, luasan panel, arus panel, tegangan panel, arus aki, tegangan aki, arus pompa dan tegangan pompa.
Hasil dari penelitian tugas akhir ini menunjukkan bahwa pengujian PLTS berbeban pada tanggal 27 di Pelabuhan Perikanan Untia Makassar memiliki nilai efisiensi panel tertinggi yaitu 0.79% pada pukul 10.40 WITA dan terendah 0,21% pada pukul 14.00 WITA, Kemudian pada tanggal 28 di Pelabuhan Perikanan Untia Makassar memiliki nilai efisiensi panel tertinggi yaitu 0.44% pada pukul 12.30 WITA dan terendah 0,14% pada pukul 09.00 WITA dan di Desa Pasaka, wilayah Kecamatan Sibulue,Kabupaten Bone,Provinsi Sulawesi Selatan,Indonesia memiliki nilai efisiensi panel tertinggi yaitu 0.79% pada pukul 14.50 WITA dan terendah 0,23% pada pukul 15.30 WITA.