Daging buah ketapang merupakan buah yang bermanfaat sebagai obat karena senyawa fenolnya yang tinggi. Pada umumnya ekstraksi daging buah ketapang telah diekstraksi dengan maserasi sehingga waktu ekstraksinya lama. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan ekstraksi dengan metode ultrasonik untuk mempercepat waktu ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil kondisi ekstraksi yang optimal dengan melakukan optimasi kondisi ekstraksi pada variabel rasio pelarut, suhu, dan waktu ekstraksi dengan metode response surface methodology (RSM) dan menentukan konsentrasi kadar polifenol dan nilai IC50 pada aktivitas antioksidan dalam ekstrak daging buah ketapang hasil optimasi.

Ekstraksi dilakukan pada rasio pelarut etanol:etil asetat yaitu 50:50, 35:65, dan 20:80% dengan suhu 40, 45, 50oC dan waktu ekstraksi 30, 40, 50 menit. Hasil percobaan awal ini diperoleh kondisi terbaik yaitu pada rasio pelarut etanol:etil asetat 20:80%, suhu 50oC, dan waktu 40 menit dengan hasil total fenol adalah 56,46 mg/g. Hasil ini digunakan sebagai penentuan kondisi optimum menggunakan RSM dengan model CCD dengan titik tengah adalah kondisi terbaik. Untuk melihat hasil kondisi optimum dilakukan percobaan mengikuti model CCD dengan tiga variabel bebas sehingga diperoleh 20 run percobaan optimasi.

Hasil data dari 20 run menggunakan CCD menunjukkan bahwa kondisi optimum yang disarankan oleh perangkat lunak Design Expert 11 adalah rasio pelarut 30% etanol : 70% etil asetat, suhu 49oC, dan waktu ekstraksi 55 menit. Hasil konsentrasi kadar polifenol pada kondisi optimum diperoleh 54,436 mg/g dan nilai IC50 pada aktivitas antioksidan yang terkandung dalam ekstrak daging buah ketapang adalah 9,821 µg/mL. Saran pada penelitian ini adalah melakukan pemisahan lemak yang terkandung pada bubuk daging buah ketapang sebelum diekstraksi dan mengembangkan penelitian yang telah dilakukan dengan penambahan analisis.