Jerami padi merupakan hasil samping dari tanaman padi yang dimanfaatkan oleh petani sebagai pakan ternak ruminansia. Penggunaan jerami padi sebagai pakan ternak memiliki banyak hambatan, biasanya jerami padi yang telah dipanen memiliki nilai nutrisi yang rendah dan mudah membusuk. Peningkatan nutrisi dan daya simpan jerami padi membutuhkan suatu sentuhan teknologi. Pada penelitian ini dilakukan teknik pengawetan untuk meningkatkan kualitas dan masa simpan jerami padi. Metode pengawetan yang ditetapkan adalah metode amoniasi denga penambahan urea dan MA-11. Penelitian ini dilakuakn dengan variasi konsentrasi urea (5%, 6%, dan 7%) dan waktu simpan (7, 14, dan 21 hari). Parameter kualitas dari setiap variabel penelitian yang dianalisis adalah nilai kadar air, kadar abu, kadar protein kasar, kadar serat kasar, dan kadar lemak kasar.
Hasil analisis yang diperoleh untuk kadar air pada variabel konsentrasi urea 5% dengan waktu simpan masing-masing 7, 14, dan 21 hari adalah berturut-turut 55,93%, 46,50%, dan 36,64%, untuk penambahan urea 6% bertururt-turut 6,04%, 4,61%, dan 3,41%, untuk penambahan urea 7% berturut-turut 6,22%, 5,36%, dan 4,37%. Hasil penentuan kadar abu ntuk penambahan urea 5% dengan waktu simpan 7, 14, dan 21 hari berturut-turut 5,52%, 4,01%, dan 2,11 %, untuk penambahan urea 6% berturut-turut 6,04%, 4,61%, dan 3,41%, untuk penambahan urea 7% berturut-turut 6,22%, 5,36%, dan 4,37%. Hasil penentuan kadar protein untuk penambahan urea 5% dengan waktu simpan 7, 14, dan 21 hari berturut-turut 2,06%, 2,18%, dan 3,36%, untuk penambahan urea 6% berturut-turut 2,23%, 2,40%, dan 3,9%, untuk penambahan urea 7% berturut-turut 2,6%, 2,70%, dan 4,0%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel terpilih yang mampu meningkatkan nilai nutrisi dan waktu simpan dari jerami padi pada penambahan urea 5% adalah 21 hari dilihat dari nilai kadar air dan kadar abu yang rendah serta nilai protein yang tinggi dengan kadar serat kasar sebesar 1,30%, dan lemak kasar sebesar 29,89%.