Minyak jelantah merupakan minyak goreng bekas pakai yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika digunakan kembali. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memurnikan minyak jelantah menggunakan arang aktif yang terbuat dari tempurung kelapa. Pemurnian dilakukan untuk memperbaiki kualitas minyak jelantah.
Penelitian ini menggunakan arang aktif dari tempurung kelapa yang diaktivasi dengan larutan KOH 10%. Proses pembuatan arang aktif melibatkan pengeringan, pembakaran, pencucian, dan aktivasi kimia. Setelah itu, minyak jelantah dimurnikan menggunakan arang aktif dengan variasi massa (0, 5, 10, 15, 20 gram) dan variasi waktu pemanasan (15, 30, 45, 60, 75 menit). Kualitas minyak dianalisis sebelum dan sesudah pemurnian meliputi warna, bau, kadar air, bilangan asam, bilangan peroksida, dan minyak pelikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 20 gram arang aktif selama 75 menit memberikan hasil terbaik dalam pemurnian minyak jelantah. Kadar air menurun dari 2,76% menjadi 0,08%, bilangan asam menurun dari 2,562 mg KOH/g menjadi 0,355 mg KOH/g, dan bilangan peroksida menurun dari 32,608 meq O₂/kg menjadi 5,551 meq O₂/kg. Namun, minyak pelikan tidak mengalami perubahan.
Kesimpulannya, arang aktif dari tempurung kelapa dapat meningkatkan kualitas minyak jelantah. Meskipun demikian, parameter minyak pelikan masih perlu perbaikan lebih lanjut untuk memenuhi standar SNI-3741:2013.