Perkembangan teknologi mendorong inovasi di berbagai sektor, termasuk industri konstruksi, dengan fokus pada solusi berkelanjutan seperti paving block. Paving block, yang terbuat dari campuran semen, agregat halus, kasar, dan air, memiliki keunggulan dalam menjaga keseimbangan air tanah dan menjadi serapan air yang baik. Inovasi dalam pembuatan paving block kini berkembang dengan penambahan bahan tambahan seperti sekam padi dan plastik daur ulang. Sekam padi membantu mengurangi berat dan meningkatkan isolasi serta porositas paving block, sementara plastik daur ulang menambah kekuatan dan ketahanan terhadap cuaca serta bahan kimia, sekaligus mendukung pengelolaan limbah plastik dan prakarsa keberlanjutan.Selain bahan tambahan, inovasi juga melibatkan eksplorasi berbagai jenis pasir untuk menghasilkan paving block yang optimal dari segi kekuatan, daya tahan, dan estetika. Di Sulawesi Selatan, pesatnya perkembangan konstruksi didukung oleh ketersediaan pasir berkualitas dari Sungai Bili-Bili dan Enrekang. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kekuatan tekan paving block yang dibuat dari pasir kedua daerah tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu industri konstruksi lokal dalam memilih bahan baku terbaik yang mendukung kualitas dan keberlanjutan material konstruksi, sekaligus mendorong penggunaan sumber daya lokal yang lebih ramah lingkung.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kekuatan tekan paving block yang menggunakan pasir Bili-Bili dan pasir Enrekang di Laboratorium Politeknik Negeri Ujung Pandang selama enam bulan, dari April hingga September 2024. Metode kegiatan mencakup pengujian karakteristik agregat halus seperti analisa saringan, kadar lumpur, berat volume, berat jenis, kadar organik, dan kadar air. Paving block dibuat dengan campuran semen Portland, abu batu, dan pasir dengan perbandingan yang ditentukan, kemudian dicetak menggunakan mesin press vibrasi dan dirawat dengan penyiraman selama 7 hingga 28 hari. Pengujian dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan tekan paving block dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi Excel untuk perbandingan hasil uji.
Berdasarkan penelitian mengenai perbandingan paving block yang menggunakan pasir Bili-Bili dan pasir Enrekang, dapat disimpulkan bahwa paving block dengan pasir Bili-Bili menunjukkan kekuatan tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pasir Enrekang pada semua umur uji. Paving block dengan komposisi 1 Pc : 1,5 Ab : 1,5 Ps menggunakan pasir Bili-Bili mencapai kekuatan tekan tertinggi sebesar 14,71 MPa pada umur 28 hari, sedangkan komposisi yang sama menggunakan pasir Enrekang mencapai 8,93 MPa. Selain itu, komposisi campuran 1 : 1,5 : 2 dengan pasir Enrekang menghasilkan kekuatan tekan terendah, sementara penggunaan pasir Bili-Bili dalam campuran ini memberikan kekuatan tekan tertinggi sebesar 11,58 MPa pada umur 28 hari. Peningkatan kekuatan paving block seiring waktu disebabkan oleh proses hidrasi semen yang meningkatkan kepadatan dan kekuatan material. Untuk meningkatkan kualitas paving block, disarankan untuk memperhatikan komposisi campuran, menjaga kebersihan mesin, dan menggunakan alat uji tekan yang lebih akurat.