Kota Makassar, sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, berfungsi sebagai pusat pelayanan untuk Kawasan Timur Indonesia dan telah berkembang pesat menjadi kota metropolitan. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, tercatat sebanyak 1.427.616 jiwa BPS (2024), terjadi lonjakan aktivitas di dalam kota, termasuk peningkatan jumlah kendaraan dan pengguna sarana transportasi. Kondisi ini berkontribusi pada pergerakan lalu lintas yang semakin padat dan menimbulkan kemacetan. Salah satu lokasi yang mengalami masalah ini adalah persimpangan Jalan Dr. Leimana – Antang Raya, yang terletak di area komersial. Tipe lingkungan di sekitar simpang ini didominasi oleh pertokoan, yang semakin memperburuk situasi lalu lintas di daerah tersebut..
Dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan mikrosimulasi lalu lintas melalui perangkat lunak VISSIM dan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023, analisis dilakukan untuk mengevaluasi kinerja simpang.
Berdasarkan hasil Penelitian yang telah dilakukan, Menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia,PKJI (2023) dan perangkat lunak mikrosimulasi lalu lintas VISSIM, penelitian ini menghasilkan analisis mendalam mengenai tundaan, antrian, dan Level of Service (LOS). Hasil simulasi menunjukkan bahwa pendekatan mikrosimulasi memberikan data yang lebih akurat dibandingkan metode manual. Penyesuaian waktu siklus lampu lalu lintas berhasil meningkatkan efisiensi kinerja simpang, mengurangi tundaan, serta memperbaiki tingkat pelayanan dari kondisi mendekati jenuh (LOS D) menjadi lebih baik (LOS C).