Salah satu sumber energi terbarukan yang sangat berpotensi di Indonesia, khususnya di pulau Sulawesi ini adalah sinar matahari sebagai pembangkit listrik terbarukan. Penelitian tentang solar cell telah banyak dilakukan, mulai dari sistem kelistrikan dan sistem mekanik hingga sistem pengaturan posisi panel dengan penjejak (tracker). Salah satu kekurangan dari penelitian-penelitian sebelumnya adalah tidak termonitornya aki oleh pengguna, sehingga dengan pemakaian aki terus-menerus maka baterai akan kosong tanpa diketahui. Oleh karena itu, diperlukan monitoring dari jarak jauh untuk mengetahui penggunaan aki. Salah satu konsep yang dibutuhkan untuk memonitoring dari jarak jauh adalah Internet of Things (IoT). Maka, rancangan ini dapat memonitoring tegangan dan arus keluaran panel dari jarak jauh.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang solar tracker dan cara memonitoring tegangan dan arus keluaran sel surya dari jarak jauh. Metode kegiatan dilakukan dengan Teknik pengambilan data. Dan Analisa data dilakukan dengan menganalisis data hasil uji dan masalah-masalah yang ada pada sistem.
Berdasarkan hasil pengujian, sistem tracking bekerja dengan baik. Hal ini nampak dari posisi panel surya yang arahnya berubah-ubah. Perhitungan nilai persentasi error dengan membandingkan nilai pada Blynk dan pada alat ukur multimeter membuktikan bahwa tingkat akurasi penggunaan IoT pada solar tracker mencapai 90% artinya pembacaan nilai pada Blynk tidak jauh beda dengan pembacaan nilai pada alat ukur konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa modul PZEM-004T dan sensor tegangan VCC 25 Volt memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi. Sehingga monitoring daya listrik melalui aplikasi Blynk bekerja dengan baik.