Serbuk gergaji, sebagai limbah dari industri penggergajian kayu, berpotensi dimanfaatkan dalam pembuatan beton. Dengan tingginya permintaan masyarakat terhadap kayu untuk bangunan dan furniture, limbah serbuk gergaji yang dihasilkan dari industri kecil perlu dikelola dengan baik untuk menghindari dampak negatif lingkungan, seperti pembusukan, penumpukan, dan pembakaran.

Dalam penelitian ini, dibuat 25 sampel beton dengan variasi campuran serbuk gergaji sebesar 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Proses pembuatan meliputi penimbangan, pencucian, dan pencampuran bahan sesuai komposisi yang telah direncanakan. Sampel berukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, dengan masing-masing variasi menghasilkan lima sampel.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton menurun seiring bertambahnya persentase serbuk gergaji, dari 34,55 MPa pada beton normal menjadi 27,85 MPa pada 10%, meningkat menjadi 29,04 MPa pada 15%, lalu menurun kembali menjadi 27,93 MPa dan 28,12 MPa pada 20% dan 25%. Begitu pula, berat isi beton normal sebesar 2324 kg/m³ menurun dengan penambahan serbuk gergaji, menjadi 2277 kg/m³ pada 10% dan 2226 kg/m³ pada 25%, meskipun sempat meningkat menjadi 2299 kg/m³ pada 15%. Penelitian ini menunjukkan adanya potensi penggunaan serbuk gergaji daam beton dengan titik optimal