Bertambahnya volume lalulintas di kota Makassar yang tidak disertai dengan pembangunan infrastruktur menyebaban bertambahnya beban lalu lintas (traffic demand) seperti pada simpang simpang Jl. Inspeksi Pam – Jl. DR Leimena – Jl. Abdullah Daeng Sirua yang ditandai dengan adanya antrian panjang yang terjadi pada lengan simpang. Oleh karena itu perlu dilakukannya peninjauan pada tingkat pelayanan simpang untuk selanjutnya mentukan solusi dari permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan pada simpang Jl. Inspeksi Pam – Jl. DR Leimena – Jl. Abdullah Daeng Sirua dan untuk menentukan model yang tepat dalam mengatasi kemacetan yang terjadi. Dalam menentukan tingkat pelayanan simpang, maka digunakan metode MKJI 1997 dan simulasi eksisting didapatkan menggunakan Software PTV Vissim serta penentuan model penanganan menggunakan Software IBM SPSS 25. Kemudian hasil pemodelan dari Software IBM SPSS 25 dihitung anggararan biayanya berdasarkan PERMEN PUPR 2016. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pelayanan rendah terjadi hampir di setiap jam puncak. Tingkat pelayanan terendah terjadi Pada pukul 06.00 – 08.00 Wita mencapai level F dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 1,07. Model yang di dapatkan menggunakan IBM SPSS Versi 25 adalah persamaan Y = 11,942 - 0,029X2.1 - 0,029X2.2 - 0,025X2.3 + 0,361X2.5 -7,956X2.6. Dari persamaan tersebut dilakukan peningkatan tingkat pelayanan hingga mencapai level C dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 0,68. Adapun rencana anggaran biaya dari pemodelan adalah sebesar Rp. 655.231.000,00