Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mengetahui prosedur telah dijalankan perusahaan dengan baik. Dalam pengendalian internal, terdapat kebijakan dan prosedur yang bertujuan untuk melindungi aset perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan aset perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta prosedur telah ditaati. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam komponen dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi perusahaan. Komponen yang paling penting dalam perusahaan dagang yang memerlukan pengendalian internal adalah persediaan barang dagang. Pengendalian internal persediaan barang dagang pada perusahaan dagang dikatakan baik atau memadai apabila tempat persediaan barang tersusun rapi dan hasil perhitungan fisik sesuai dengan data yang ada.
Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah Apotek Januarius yang merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang farmasi. Dalam kegiatan operasionalnya, Apotek Januarius selalu berkaitan dengan persediaan barang dagang. Pemilik mengharapkan Apotek Januarius mampu mengaplikasikan pengendalian internal atas persediaan barang dagang obat secara efektif. Namun kenyataannya, Apotek Januarius masih sering mengalami penyimpangan seperti kerusakan obat, tidak mencatat barang yang rusak, pencatatan yang tidak benar dan kesalahan penempatan persediaan obat. Pengendalian internal yang belum efektif tersebut berdampak pada kelancaran operasi Apotek Januarius. Sehingga Apotek Januarius perlu mengevaluasi kembali prosedur pengendalian internal terhadap persediaan obat untuk mencegah kerugian. Oleh karena itu, penulis melakukan tinjauan terhadap prosedur pengendalian internal persediaan obat pada Apotek Januarius di Makassar.
Kegiatan ini menggunakan metode pengumpulan data melalui analisis dokumen. Metode analisis dokumen digunakan untuk mengumpulkan informasi dan data berupa prosedur dari penerimaan persediaan obat dari pedagang besar farmasi hingga penjualan kembali persediaan obat ke konsumen serta kuisioner yang diisi oleh karyawan Apotek Januarius.