Salah satu kondisi yang berpengaruh dalam pelayanan lalu lintas yaitu masalah bottleneck (penyempitan jalan). Dimana ruas jalan yang awalnya terdiri dari enam lajur dan dua jalur terbagi, namun berubah menjadi dua lajur dan dua jalur tak terbagi pada saat memasuki jembatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik lalu lintas pada ruas jalan normal dan menyempit serta karakteristik lalu lintas akibat pengaruh bottleneck pada jam puncak.
Pengambilan data lapangan untuk analisis studi ini dilakukan untuk mendapatkan data volume lalu lintas dan data kecepatan (kecepatan rata-rata ruang) pada ruas jalan yang diamati yaitu ruas jalan normal dan menyempit. Analisis data volume dilakukan dengan mengkonversi data kendaraan perjam ke satuan mobil penumpang, analisis kecepatan menggunakan analisis kecepatan rata-rata ruang, analisis kerapatan, data hambatan samping, dan derajat kejenuhan dilakukan berdasarkan aturan MKJI.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pada penggal jalan normal diperoleh volume kendaraan tertinggi yaitu 2941 kendaraan atau 1577 smp/jam, kecepatan kendaraan terendah yaitu sebesar 30,72 km/jam, dan kerapatan kendaraan tertinggi yaitu sebesar 48 smp/km. Pada penggal jalan menyempit, volume kendaraan tertinggi yaitu sebanyak 3154 kendaraan atau 1678 smp/jam, kecepatan kendaraan terendah yaitu sebesar 15,44 km/jam, dan kerapatan kendaraan tertinggi yaitu sebesar 102 smp/km. Adapun volume rata - rata kendaraan mengalami peningkatan dari 1914 kendaraan naik menjadi 1962 kendaraan, kecepatan rata – rata kendaraan mengalami penurunan dari 33,10 km/jam turun menjadi 19,15 km/jam, kerapatan rata – rata kendaraan mengalami peningkatan dari 37 smp/km naik menjadi 68 smp/km, serta tingkat pelayanan mengalami penurunan dimana pada jalan normal berada pada level A atau B, turun ke level C.