Penentuan harga pokok produksi yang dilakukan oleh pihak usaha Koperasi Halimun Jaya dalam proses perhitungannya belum memperhitungkan beberapa biaya-biaya yang sebelumnya dimasukkan dalam proses penyusunan harga pokok produksi yaitu biaya overhead lainnya seperti biaya solar, biaya PBB, biaya penyusutan Bangunan, biaya penyusutan peralatan dan biaya penyusutan mesin, sehingga hal ini memberikan pengaruh terhadap penetapan harga jual oleh pihak perusahaan, sehingga pihak perusahaan belum mencapai laba maksimal sesuai dengan yang usaha tetapkan.
Kegiatan ini dilakukan pada perusahaan Koperasi Halimun Jaya. Data yang digunakan yaitu data pemakaian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan data pendukung lainnya yang terkait dengan proses produksi produk garam halus. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan wawacara langsung pada pemilik usaha Koperasi Halimun Jaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif.
Hasil dan deskripsi kegiatan diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses pada Koperasi Halimun Jaya sebesar Rp126.690.00,00 dengan harga pokok per kg sebesar Rp735,00 Hasil tersebut berbeda dengan harga yang ditetapkan oleh pihak perusahaan karena harga garam selalu berubah-ubah sesuai dengan musim.